longing, regret and the one that got away

kangen... semua tau pasti perasaan itu, ada yang bilang kangen itu lebih nyiksa dari pada cinta ditolak. so do I, tapi kangen ini beda, bukan kangen yang ditinggal seminggu, dua minggu atau sebulan atau setengah tahun layaknya orang pacaran LDR atau orang pacaran yang lagi sibuk satu sama lain. Kangen gue sama seorang lelaki yang udah lebih dari 7 tahun gak gue temui dan hampir selama 17 tahun gak gue temui kenangan yang menempel di ingatan gue, gue hanya punya beberapa memori indah, beberapa saja dalam waktu 10 tahun bersama, menyedihkan!




Raden Djoko Schurachman Ronodirdjo, dialah lelaki yang gue kangenin, yap dia adalah Abah, bokap gue. dia memang bukan lelaki terbaik yang gue kenal tapi at least dia lelaki baik yang pernah gue miliki, dan kadang dengan melihat kedalam diri gue, gue bisa ngerasain dia loh. sambil nulis ini, gue juga mereview kenangan apa aja yangg gue punya sama dia, walaupun jujur gue udah agak lupa sama mukanya secara gue gak punya fotonya, dan sekarang gue gak tau apa yang gue tulis, pandangan gue kabur sama cairan bening di mata gue. damn!
I'm back, abis ngambil tissue nih hehehe. ayo lanjut cerita. Abah meninggal saat gue duduk dikelas 6 SD, saat itu usia gue 10 tahun kalo gak salah. meninggalnya tenang banget, dirumah saudara dia tiba-tiba aja jatuh, trus masuk rumah sakit dan besoknya langsung meninggal. Gak ada feeling apa-apa saat itu, dan saat menerima kabar itu, hati sama pikiran gue kosong, gue flat, biasa aja, gue gak tau apa yang gue rasain saat itu, yang gue tau gejolak gak tertahankan keluar saat gue ngasih tau sahabat gue kalo bokap gue meninggal dan saat itu gue tau kenapa gue gak ngerasain apa-apa, yap gue gak terima, gue gak percaya, dan saat itu sendiri keluar dari mulut gue, jegeeeer gue gak bisa ngomong, isak tangis gue lebih kenceng dari pada suara gue. dan saat melihat tubuh bokap terbaring di tengah-tengah ruangan, entah pikiran bodoh dari mana yang meyakinkan gue kalo bokap saat itu lagi tidur, dan nanti juga bakal membuka matanya, bahkan gue yakin saat gue tidur dan bangun nanti, gue tau itu semua cuma mimpu buruk dan gue bisa liat bokap minum kopi di meja makan seperti biasa hahaha, emang bodoh ya gue. Setelah kepergian bokap, gue selalu mensugestikan diri gue bahwa gue bahagia kok cuma dengan nyokab dan kakak gue disisi gue tapi apa? bulshiit! gue salah, jauuh dilubuk hati gue, gue pengen juga yang namanya dipeluk sama seorang ayah, dianterin atau dijemput, jalan bareng, dimarahin kalo pulang malem, dimarahin kalo ketauan pacaran, ngumpet-ngumpet kalo mau keluar malem mingguan, nyari alesan buat pergi sama temen-temen dan banyak hal lainnya. tapi itu cuma khayalan, mimpi! kalo kata iklan mah, wani piro?
sebenernya gue mengharapkan mama nikah lagi, ternyata setelah kepergian bokap ada 2 duda yang pernah ngajak mama berumahtangga lagi loh, yang pertama duda indonesia yang punya 2 anak, temen di kantor nyokab katanya. yang kedua adalah saudara jauh yang ada di Belanda, dia duda tanpa anak, dia bilang kalo pernikahan itu bukan cuma nyari keturunan atau cinta cintaan layaknya roman picisan anak muda, tapi pernikahan itu ya untuk saling menemani aja selama masa tua, dan gue setujuuu! tapi nyokab nolak dengan bilang "udah tua kok nikah-nikahan" padahal mah emang kalo udah tua gak butuh kebahagiaan? gak butuh temen hidup gitu? ya alesan kedua mama adalah, "nanti kalo di bawa ke Belanda gimana kamu sama mba?" jawabannya gampang, gue sekolah disana, mba kuliah dan kerja disana, tapi mama tetep gak mau, mungkin mama belum bisa ngapus abah dari benaknya, atau mungkin mama udah terbiasa dengan kesendiriannya. yap, mama wanita yang kelewat mandiri dan tangguh, dia gak pernah nunjukin ekspresi sedih atau lemah, dia selalu kuat dan itu yang bikin hidup mengikutinya bukan ia yang mengikuti hidup. mama emang orang paling baik, gak heran kalo saudara-saudara jauh, bahkan saudara bokap dan tetangga pada suka sama dia. loveyou mom :*
Balik ke cerita awal, tentang bokap ....
Memori itu, ya gue cuma punya 2 memori indah dan satu memori saat abah marah sama gue, gue gak tau apa ingatan gue lemah atau emang gue gak punya memori indah lainnya dengan beliau. ya, ada satu masalah keluarga yang gak bisa gue umbar disini, tapi itu menjadikan rumah itu begitu asing dan berbeda dengan keluarga lainnya.
Oia, lagu Katy Perry yang berjudul The One That Got Away  tuh salah satu yang bikin gue kangen banget sama bokap, tiap syairnya bahkan reff nya selalu mengalun indah di kepala gue saat mengingat bokap.
saat gue dan bokap berenang di kolam arus, dia mendudukkan gue di pundaknya dan ia berjalan melewati arus karna itu permintaan gue, dia seorang pelindung sejati.
saat gue dan dia mencari pohon natal bersama, itu sweet banget padahal bokap gak merayakan natal, ia merayakan lebaran, tapi ia mau beliin pohon natal karna dia tau kita jarang masang pohon natal rakitan itu.
saat gue pergi sama mba tanpa minta izin, dan dia teriak-teriak di depan pager buat manggil kita, dan saat itu kita berdua dimarahin hampir 2 jam, tapi karna gue nangis, akhirnya gue ketiduran di sofa pas dimarahin
saat .... biiiiiip... ilang udah memori gue yang lain :(
pokoknya, I miss you Dad.......

seperti apa yang dikatakan Nicky Byrne "Most men can be fathers, but it takes a special man to be daddy" ya bokap gue mungkin bukan special daddy, tapi dia tetap Daddy di benak gue. really miss and love you dad



penggalan lirik The One That Got Away - Katy Perry
Never plan that one day I'd be losing you
and in another life I would be your girl
We keep all our promises be us against the world

And in another life I would make you stay
So I don't have to say you were the one that got away
The one that got away

All these money can't buy me a time machine can't replace you with a million rings
I shoulda told you what you meant to me cause now I pay the price
-- wait me in heaven dad, I would make you proud with all I have done in this earth, so you'll proud if we meet in  heaven soon -- :')

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Cewek vs Bahasa Cowok

My Chairmate

my brothers