Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Luka Lama

Masih segar di ingatan walau sudah berlalu bertahun-tahun yang lalu. Dua kata yang tidak disengaja yang keluar karena keadaan marah, pernahkah kalian mendengar pernyataan: 1. Perkataan orang marah adalah yang paling jujur. 2. Kadang kita menutupi perkataan paling jujur kita dibalik kata “bercanda gue” Apakah memang gue seperti itu? Pecun karena dianggap bodoh dan tidak logis. Binal karena tertawa dan minum bersama lelaki. setidaknya itulah kesimpulan yang gue dapet Padahal menggoda saja tidak, striptease pun tidak, bugil pun tidak, dibayar karena melakukan hubungan intim yang terpaksa pun tidak. Lalu apa definisi pecun dan binal? Apa karena seorang wanita memakai hot pants dan tank top , minum alcohol dan tertawa dengan lelaki, pulang malam dan merokok lalu wanita itu adalah wanita binal dan pecun? Sepertinya stereotype itu sudah mendarahdaging, tidak peduli seberapa dekat kita dengan pribadi lain, judgement  terhadap cover akan selalu ada, hanya mu

Quarter Life Crisis

Sekarang lagi nge-trend sebutan Quarter Life Crisis , apa sih quarter life crisis itu? Ya sesuai namanya krisis kehidupan di usia 25 tahunan, kenapa 25 tahun? Ya quarter atau seperempat, kan seperempatnya dari 100 ya 25. Nah trus krisis apa sih yang dialami usia 25 tahun? Biasanya di usia 25 tahun adalah usia kita dianggap totally dewasa, saat kita dewasa ya kita punya tanggung jawab, nah tanggung jawab ini yang bikin kita khawatir. Biasanya kekhawatiran kita diawali dengan pertanyaan “Kita udah ngapain aja sih selama 25 tahun ini? Pencapaian apa yang udah kita raih? Kita mau ngapain lagi?” Dan untuk mencari jawaban yang gak pasti (karna hidup real bukan seperti matematika yang 1 + 1 udah pasti 2), kita akhirnya membandingkan diri dengan orang lain. Si A udah jadi manager, si B udah buka usaha sendiri, si C udah lulus S2, si D udah punya rumah, si E udah married, si F udah punya anak 2, si G udah keliling dunia , dan lain sebagainya, akhirnya kita setres sendiri. S

Jangan. Pernah. Hilang. Harapan

Saat itu gue sedang dijalan mencari apotek yang menjual obat sinus untuk nyokap gue, sudah 6 apotek gue datengi dan habis semua. Upset , bukan hanya gak dapet obatnya tapi juga karena gue baru aja bikin kartu ATM nyokap gue ketelen, sementara dalam 2 hari kita mau liburan yang berarti butuh kartu ATM itu buat belanja atau Tarik tunai. Sepanjang jalan gue hanya bisa mengutuk diri gue sendiri Bego banget gue. Damned me. Bodoh bodoh bodoh. Fucked me. Sial banget gue. Sepanjang perjalanan sampai akhirnya gue bilang, “Kita pulang aja, kayanya emang obatnya lagi abis, masa di 2 kimia farma dan 4 K24 gak ada” ucap gue pasrah, gue bener-bener clueless dan pasrah, pasrah dimarahin emak karna bikin kartu ATM ketelen dan obatnya gak ada. Dan kalian tau apa yang diomongin pacar gue? “ Jangan. Pernah. Hilang. Harapan ” dan kata-kata itu langsung bikin gue sesek nafas. Jadi selama ini gue sering banget kaya “Udah gak usah, gak keburu”, “Udah balik aja, gak akan bisa”, “Besok aja, ga

Hasrat Terdalam Jagat Raya

Tatkala dua insan yang sangat asing bertemu dengan cara yang tidak terduga. Seorang gadis yang menyukai berdansa didalam pelukan teman-teman lelakinya sepanjang malam dan mengejar fajar dengan genggaman yang memperlihatkan liarnya dunia. Dan seorang pria yang menyukai menyaksikan senja dengan kekasih di dekapannya dan mengarungi kelembutan sentuhan cinta setiap malamnya Gadis polos yang berangsur liar demi mendapatkan pengkuan. Pria bajingan yang bersikap lembut demi mendapatkan kehangatan. Suatu malam, Sang gadis sedang duduk di kursi bar sambil memandangi sekitar, semua teman-temannya sedang menari, tertawa-tawa dan tidak sadar. Perlahan-lahan senyum diwajahnya memudar, ia mulai muak dengan lampu sorot, alkohol dan bahagia yang semu, sesekali pria itu mencium pipi, bibir dan lehernya namun tidak ada yang ia rasakan, tidak ada sentuhan emosional yang membuatnya bergairah dengan hidup yang ia jalaninya. Gadis itu akhirnya berjalan meninggalan bar dan keluar, membakar

Apa bedanya?

Bohong, Menutupi dan Menghindar itu sama gak sih? Banyak dari kalian bilang “itu sama aja”, tapi gue punya pandangan lain. Menurut gue itu beda, beda tipis. Ya contoh sederhananya, kaya warna aja, intinya itu warna biru, tapi ada biru muda, biru langit, biru laut, biru tosca (some people said hijau tosca), biru dongker, navy, biru tua, dark blue, etc. Mereka berbeda satu sama lain bukan? Bohong itu adalah saat lo tidak mengatakan kebalikan dari apa yang terjadi. Kondisi: lo kentut dan bau, trus temen lo nanya “lo kentut ya?”, dan jawaban lo “enggak kok, bukan gue”. Jelas itu bohong. Menutupi itu adalah saat lo sampe rumah, orang rumah nanya “dari mana?” dan elo jawab “dari kampus” padahal abis dari kampus, lo sempet mampir ke mall buat nonton atau shopping, tapi lo gak ngasih tau mereka. Lo hanya memberitahu apa yang ‘biasa’ kalian lakukan supaya orang rumah gak berpikiran buruk. Tapi ada kemungkinan lo akan jujur atau bohong saat ada lanjutan pertanyaan “abis dari kamp

Catatan kecil untuk mantan dan kekasih barunya

Teruntuk kalian yang pernah saling membahagiakan, Terima kasih untuk segala suka duka, lara bahagia serta luka dan cinta yang pernah kalian bagikan sehingga kami disini dapat bertemu dengan pribadi kami yang sekarang, pribadi yang saling melengkapi, pribadi yang sudah banyak belajar dari pengalaman manis maupun pedih. Terima kasih sudah memberikan peluang kepada kami untuk saling bertemu, mengenal dan saling menyembuhkan satu sama lain. Terima kasih. Namun, Egois kah kalian jika dalam proses kami saling membahagiakan dan menyembuhkan, kalian hadir hanya sekedar bertanya “Enakan jaman ku toh?”, apa kalian seorang politikus? Tidak tahukah kalian jika satu pertanyaan yang emosional dapat membangkitkan berjuta memori yang sudah terkubur dalam? Bahkan, tanpa pertanyaan kalian pun, pasti memori itu akan datang sesekali, perlu kah kalian membantu membangkitkan memori itu? Ini sudah bukan masa kalian lagi, masa kalian sudah lewat, tolong jangan gunakan black campaign untu

love what you do or do what you love?

Some people are lucky enough to do what they love. And some people (have to) try harder to love what they do, just to survive, because the last man standing is the survivor. Choose a life path is never easy. You love what you do now, but you don’t have a chance to raise your dream, you cannot live you life fulfil. You enjoy it, you love and happy, but you know you dying and will sinking in life if stay. Live in this world full of price tag and brand not as easy as loving something. Or You do what you can do even that’s not your love the most, but you have a chance to raise your other dream and you can live fulfil. You will die cause of bored, but you can live as well with chasing dream and time and of course the benefit as fit. As desperate as me now. I will take second chance. Maybe what they say is right, I have no heart or my head is bigger than heart, that I’m so materialistic and selfish. I don’t mind if I’m hurt or dying inside as long as I get paid as well, as long I can reach m