Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Luka Lama

Masih segar di ingatan walau sudah berlalu bertahun-tahun yang lalu. Dua kata yang tidak disengaja yang keluar karena keadaan marah, pernahkah kalian mendengar pernyataan: 1. Perkataan orang marah adalah yang paling jujur. 2. Kadang kita menutupi perkataan paling jujur kita dibalik kata “bercanda gue” Apakah memang gue seperti itu? Pecun karena dianggap bodoh dan tidak logis. Binal karena tertawa dan minum bersama lelaki. setidaknya itulah kesimpulan yang gue dapet Padahal menggoda saja tidak, striptease pun tidak, bugil pun tidak, dibayar karena melakukan hubungan intim yang terpaksa pun tidak. Lalu apa definisi pecun dan binal? Apa karena seorang wanita memakai hot pants dan tank top , minum alcohol dan tertawa dengan lelaki, pulang malam dan merokok lalu wanita itu adalah wanita binal dan pecun? Sepertinya stereotype itu sudah mendarahdaging, tidak peduli seberapa dekat kita dengan pribadi lain, judgement  terhadap cover akan selalu ada, hanya mu

Quarter Life Crisis

Sekarang lagi nge-trend sebutan Quarter Life Crisis , apa sih quarter life crisis itu? Ya sesuai namanya krisis kehidupan di usia 25 tahunan, kenapa 25 tahun? Ya quarter atau seperempat, kan seperempatnya dari 100 ya 25. Nah trus krisis apa sih yang dialami usia 25 tahun? Biasanya di usia 25 tahun adalah usia kita dianggap totally dewasa, saat kita dewasa ya kita punya tanggung jawab, nah tanggung jawab ini yang bikin kita khawatir. Biasanya kekhawatiran kita diawali dengan pertanyaan “Kita udah ngapain aja sih selama 25 tahun ini? Pencapaian apa yang udah kita raih? Kita mau ngapain lagi?” Dan untuk mencari jawaban yang gak pasti (karna hidup real bukan seperti matematika yang 1 + 1 udah pasti 2), kita akhirnya membandingkan diri dengan orang lain. Si A udah jadi manager, si B udah buka usaha sendiri, si C udah lulus S2, si D udah punya rumah, si E udah married, si F udah punya anak 2, si G udah keliling dunia , dan lain sebagainya, akhirnya kita setres sendiri. S

Jangan. Pernah. Hilang. Harapan

Saat itu gue sedang dijalan mencari apotek yang menjual obat sinus untuk nyokap gue, sudah 6 apotek gue datengi dan habis semua. Upset , bukan hanya gak dapet obatnya tapi juga karena gue baru aja bikin kartu ATM nyokap gue ketelen, sementara dalam 2 hari kita mau liburan yang berarti butuh kartu ATM itu buat belanja atau Tarik tunai. Sepanjang jalan gue hanya bisa mengutuk diri gue sendiri Bego banget gue. Damned me. Bodoh bodoh bodoh. Fucked me. Sial banget gue. Sepanjang perjalanan sampai akhirnya gue bilang, “Kita pulang aja, kayanya emang obatnya lagi abis, masa di 2 kimia farma dan 4 K24 gak ada” ucap gue pasrah, gue bener-bener clueless dan pasrah, pasrah dimarahin emak karna bikin kartu ATM ketelen dan obatnya gak ada. Dan kalian tau apa yang diomongin pacar gue? “ Jangan. Pernah. Hilang. Harapan ” dan kata-kata itu langsung bikin gue sesek nafas. Jadi selama ini gue sering banget kaya “Udah gak usah, gak keburu”, “Udah balik aja, gak akan bisa”, “Besok aja, ga