Luka Lama
Masih segar
di ingatan walau sudah berlalu bertahun-tahun yang lalu.
Dua kata
yang tidak disengaja yang keluar karena keadaan marah, pernahkah kalian
mendengar pernyataan:
1. Perkataan orang marah adalah yang paling jujur.
2. Kadang kita menutupi perkataan paling jujur kita
dibalik kata “bercanda gue”
Apakah memang
gue seperti itu?
Pecun karena
dianggap bodoh dan tidak logis.
Binal karena
tertawa dan minum bersama lelaki.
setidaknya itulah kesimpulan yang gue dapet
Padahal menggoda
saja tidak, striptease pun tidak,
bugil pun tidak, dibayar karena melakukan hubungan intim yang terpaksa pun
tidak. Lalu apa definisi pecun dan binal?
Apa karena
seorang wanita memakai hot pants dan tank top, minum alcohol dan tertawa dengan lelaki, pulang malam dan merokok lalu wanita
itu adalah wanita binal dan pecun?
Sepertinya stereotype itu sudah mendarahdaging,
tidak peduli seberapa dekat kita dengan pribadi lain, judgement terhadap cover akan selalu ada, hanya mungkin sebagian orang memilih
untuk diam, dan sangat dimaklumi jika kata-kata itu tercuat sesekali, karena
ya, lidah tidak bertulang.
Seperti lidah
yang tidak bertulang.
Seperti
itulah kata yang tidak terlupakan.
Maaf? Sudah pasti,
bukankah sesama manusia harus saling memaafkan?
Kata yang
terucap hanya bisa dimaafkan, bukan di lupakan.
Mungkin kita
akan lupa, manusia bukannya mudah lupa? Tapi rasa? Rasa sakit yang membuatnya
selalu teringat.
Terima Kasih
atas pelajaran berharga.
Mungkin menjadi
munafik adalah satu-satunya jalan untuk mendapat respect.
Gue gak mau jadi
munafik, tapi ternyata mendengar kata-kata yang sensitive itu menyakitkan juga ya. Kata kasar jauh terasa lebih
lembut. Brengsek, bangsat, bandel, nakal,
pembangkang, keras kepada, bodoh, bego, bahkan tai anjing babi terdengar jauh lebih lembut dibanding kata-kata sensitive yang subjektif seperti pecun, binal, murahan, jablay dan lonte.
Terima Kasih
sudah mengingatkanku untuk bersikap.
Terima Kasih
karena sudah menyobek kembali luka lama yang lama telah ku sembunyikan.
Terima Kasih
sudah menyadarkanku bahwa luka itu belum sembuh total.
Terima Kasih
karena mau menerima aku yang tidak berharga di mata manusia.
Komentar
Posting Komentar