Hasrat Terdalam Jagat Raya
Tatkala dua
insan yang sangat asing bertemu dengan cara yang tidak terduga.
Seorang gadis
yang menyukai berdansa didalam pelukan teman-teman lelakinya sepanjang malam dan
mengejar fajar dengan genggaman yang memperlihatkan liarnya dunia.
Dan seorang
pria yang menyukai menyaksikan senja dengan kekasih di dekapannya dan
mengarungi kelembutan sentuhan cinta setiap malamnya
Gadis polos
yang berangsur liar demi mendapatkan pengkuan.
Pria bajingan
yang bersikap lembut demi mendapatkan kehangatan.
Suatu malam,
Sang gadis sedang
duduk di kursi bar sambil memandangi sekitar, semua teman-temannya sedang
menari, tertawa-tawa dan tidak sadar. Perlahan-lahan senyum diwajahnya memudar,
ia mulai muak dengan lampu sorot, alkohol dan bahagia yang semu, sesekali pria itu
mencium pipi, bibir dan lehernya namun tidak ada yang ia rasakan, tidak ada
sentuhan emosional yang membuatnya bergairah dengan hidup yang ia jalaninya.
Gadis itu
akhirnya berjalan meninggalan bar dan keluar, membakar rokoknya dan berjalan
menyusuri trotoar yang dipenuhi manusia-manusia yang baru memulai hidupnya di
malam hari.
Akhirnya, ia
terhenti disebuah convenience store. Duduk sendiri menikmati kopi dan rokoknya.
Ditempat lain,
Sang pria
terbangun dari tidurnya dengan kekasih masih terlelap di dadanya. Sang pria memperhatikan
wajah imut kekasihnya yang sedikit tertutup poni sambil mengelus-ngelus
punggung polosnya hingga tanpa sadar sang kekasih bangun dari tidurnya dan tersenyum
padanya. Pria itu membalas senyumannya dan perlahan-lahan ia menghela nafas
panjang, mulai bosan dengan kenikmatan sesaat yang entah mengapa tidak dapat
menyentuh nuraninya, ciuman hangat yang entah mengapa tidak dapat menembus batinnya.
Pria itu
beranjak dari tidurnya, memakai bajunya dan meminta izin untuk membeli makanan
keluar, sang kekasih hanya mengerucutkan bibirnya. Pria itu mengabaikan dan tetap
pergi hingga berakhir disebuah convenience store. Duduk sendiri, menikmati teh
dan onigirinya.
Satu kali. Dua
kali. Tiga kali.
Tanpa sadar
mereka bertemu beberapa kali dengan situasi yang sama.
Suatu saat
sang pria menyadari bahwa ia sering bertemu gadis ini, ia mencoba mencari alasan untuk membuka pembicaraan. Darah buaya yang mengalir di tubuhnya tidak dapat disangkal.
Pada akhirnya ia membeli sebungkus rokok lalu menghampiri gadis itu. “Boleh
pinjem korek?” tanyanya, sang gadis hanya memberikan koreknya tanpa senyum palsu atau sepatah kata, “Boleh duduk
disini?” dan akhirnya sang gadis mempersilahkan sang pria duduk disana.
Pada
akhirnya mereka berbincang-bincang.
Sikap lembut sang pria membuat gadis itu
tertarik, gadis yang selalu mendambakan kelembutan dan kehangatan. Sikap liar
sang gadis membuat pria itu penasaran, pria yang selalu mendambakan tantangan
dan sisi liar.
Setelah beberapa
kali bertemu tanpa sengaja dan dengan sengaja, mereka akhirnya berkenalan satu
sama lain. “Jagat” sang pria mengenalkan diri, “Hasrat” gadis itu menyaut.
Kali itu ada
yang berbeda dari mereka berdua, maskara dan eyeliner Hasrat mulai pudar dan
kelopak mata yang sedikit bengkak. Serta pakaian Jagat yang terbilang cukup
rapi, tidak lagi kaos, celana pendek dan sendal jepit.
Ternyata saat
itu adalah saat dimana Hasrat memilih meninggalkan para
lelaki yang menggenggam tangannya untuk mengejar fajar dan memeluknya untuk
berdansa, berat tapi itulah pilihannya.
Dan Jagat
meninggalkan wanita-wanitanya yang tertidur manis di dadanya dan yang berada didekapannya
saat senja datang, berat tapi itulah pilihannya.
Hasrat
dengan sisa-sisa keliarannya mendambakan kelembutan dari Jagat.
Jagat dengan
sisa-sisa kelembutannya mendambakan keliaran dari Hasrat.
Dari situlah
mereka memulai sesuatu yang baru.
Jagat mendekapnya
untuk menikmati senja. Hasrat memeluknya saat berdansa.
Hasrat
menariknya mengejar fajar, dan terlelap di dada Jagat.
Jagat dan
Hasrat memberikan warna baru untuk masing-masing.
Memberikan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dalam waktu yang bersamaan.
Entah berapa
lama Jagat dan Hasrat akan Bersama, akan saling memberikan keliaran dan
kehangatan dalam waktu yang bersamaan.
Akankah Hasrat akan tetap menjadi hasrat
terdalam bagi jagat?
Akankah Jagat akan tetap menjadi jagat raya bagi Hasrat?
Biarlah waktu yang akan menjawabnya,
namun biarkanlah dua insan ini mengarungi hidupnya, menikmati setiap detik kebersamaannya.
Komentar
Posting Komentar