Faithfull

kalo ngomongin tentang ini, gue kadang ngerasa malu sama dua tokoh yang akan gue angkat ini. dua tokoh yang sangat setia, kesetiaannya sudah terbukti dan dunia pun sudah tau. dua tokoh yang sangat berbeda latar belakang, negara dan ras ini. mau tau siapa? yang pertama tuh
  • Mbah Maridjan

gue yakin, lo semua tau siapa dia kan? yup, sang juru kunci merapi. Emang terdengar aneh saat lo dipaksa menyelamatkan diri tapi lo bersikeras untuk tetap tinggal dengan alasan mau menjaga sesuatu yang tidak bisa dijaga saat itu. tapi dibalik alasan yang menurut orang-orang konyol, gue appreciate banget sama apa yang beliau lakukan. Beliau hanya menjaga titah yang diberikan padanya samapai akhir hayatnya. Beliau tak gentar pada maut yang siap menyapanya. yang beliau tau hanya bagaimana ia menjalankan tugasnya hingga selesai, hingga tetes darah penghabisan, dan itu yang ngebuat gue berani buat standing applause buat kegigihannya. hari gini gitu, orang yang setia atas pekerjaannya kaya Mbah Maridjan tuh jarang, bisa diitung pake jari tangan kali, apalagi pas tau gajinya tuh keciiiiiiiiiil banget. gila nih orang pokoknya, tersanjung abis deh kalo masih ada orang Indonesia seperti dia. good job, Mbah

dan tokoh ke dua adalah

  • Hachiko



masih ingat bukan sama kisah dalam film Hachiko? film yang diangkat dari kisah nyata tentang anjing ras akita dengan nama yang sama dengan judul film itu. Hachi nama anjing yang ditemukan oleh seorang professor dalam perjalanan pulang. Hachi yang berarti 8 yang dipercaya sebagai angka keberuntungan bagi orang Jepang. Dalam film itu, bukan sang tuan lah yang memilih untuk mempunyai hachi tetapi hachi sendiri lah yang memilih untuk dirawat oleh sang professor itu.
Jika mengingat betapa setianya hachi pada tuannya, itu sama aja kaya nampar gue sendiri. Anjing aja bisa setia nunggu tuannya sampai 10 tahun lebih, padahal bagi anjing itu sendiri, bertahan sampat 8 tahun aja sudah cukup hebat dan pemiliknya lah yang harus diberi selamat, nah hachi bisa bertahan 10 tahun hanya dengan harapan ia bisa melihat tuannya lagi yang sudah meninggal saat ia sedang mengajar. tapi hachi tetap setia menunggu. Kalian tau sendiri nunggu itu pekerjaan paling membosankan (bagi gue sih gitu), gua aja nunggu 5 menit aja, rasanya gue pengen nyemprot orang yang nyuruh gue nunggu itu, lah gimana gue disuruh nunggu selama 10 tahun coba?
paraaah paraaah, bukan standing applause lagi buat hachi, tapi udah jump applause, fly applause, bahkan gue ma applause sambil kayang buat hachi ini. walaupun geu nangis pas nonton itu gak pure karena hachi, tapi gue inget 'the kill', anjing pertama kakak gue, waktu gue tepat berumur 13 tahun, dia mati dan usia dia 14 tahun, sangat tua bagi seekor anjing. dia anjing yang pintar, kalo mau pipis, dia gonggong dulu sampai di lepasin baru pipis diluar. kangen gue sama 'the kill' ini. selalin inget sama anjing pertama kakak gue, gue juga nangis sambil mikir, kapan yaa snoppy atau cokie bisa kaya hachi (dan gak akan mungkin seperti itu).

Dua tokoh tersebut lah yang membuat gue belajar untuk setia, setia dalam perkara kecil dulu baru sedikit demi sedikit gue belajar setia untuk sesuatu yang besar :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Cewek vs Bahasa Cowok

My Chairmate

my brothers