Ngopi Yuk...

You were my milk. Now I drink tea  
You were my tea. Now I drink coffee.


Jaman gue lahir sampe SD gue paling males makan, main course gue cuma susu.
Pagi pas bangun tidur minum susu...
Pulang sekolah minum susu...
Sore bangun tidur siang minum susu...
Malem mau tidur minum susu...

Seiring pertumbuhan gue menghentikan minum susu dan mengganti dengan teh, entah kenapa gue suka banget sama teh.

Pagi bangun tidur minum teh...
Siang pas makan siang jajan teh kemasan...
Sore minum teh anget...
Setiap jajan dan makan minumnya teh...
Teh udah kaya pengganti air putih...

Sampe sekarang gue suka teh tapi gue jauh lebih menikmati dan mencintai kopi, kenapa? Mungkin turunan, nyokap bokap gue tukang ngopi banget, mungkin dulu mereka ketemu atau nge-date di coffee shop kali ya.
Atau karena pertumbuhan gue juga yang merasa teh tidak senikmat dulu lagi, atau yang gue butuhkan bukan lagi manisnya teh dan hangatnya warna kecoklatan itu.

Pagi kalo ngantuk banget kurang tidur minum kopi tubruk...
Siang abis makan kalo ngantuk minum kopi kemasan...
Kalo nyantai minum kopi...
Kalo lagi ada duit, nongkrong di coffee shop...

Gue penikmat kopi. Gue sangat menyukai kopi tanpa gula, creamer atau susu is better than sugar, mungkin karena gue terlalu meresapi kata-kata “tidak usah memaniskan sesuatu yang ditakdirkan pahit”, sebisa mungkin gue ketemu kopi pahit itu tapi gak rutin kaya susu atau teh di jaman gue dulu, semua ada kata kalo, iya kalo doing, situasional tapi situasi juga bisa di kondisikan kan? *tetep ye

Entah kenapa hampir semua orang menyukai kopi, gue yakin itu.
Ada yang suka kopi panas...
Ada yang suka kopi dingin...
Ada yang suka kopi susu...
Ada yang suka kopi hitam...
Ada yang suka kopi ala ala...
ya kan????
Tapi mau dibuat sesempurna apapun, kopi tetaplah kopi yang punya sisi pahit yang tidak mungkin kamu sembunyikan
Sama seperti manusia yang juga memunyai sisi kelam, pahit, hitam dan memilukan yang tidak mungkin kamu sembunyikan seumur hidupmu.

Dan tulisan ngawur gak jelas ini di sponsori oleh dua kaleng nescafe original di depan mata gue yang abis sekali teguk bukan di seruput (entah cinta banget sama kopi atau aus gara-gara galon air dikantor gue abs dan belum diganti).
Kopi yang membuat gue membuka mata dan pikiran gue. Kopi yang membuat gue turn on dan semangat kerja, kopi yang membuat persahabatan semain erat dan suasa nyaman. Jadi kayanya selain cinta yang kurang di dunia ini, gue rasa orang-orang di dunia ini juga kurang ngopi, mending ngopi dulu sanah! KUY.

If a muslim, a jew, a Christian, a pagan, and an atehist all walk into a coffee shop…And they talk, laugh, drink coffee, and become a good friend. It’s not a joke. It’s what happen when you’re not an asshole


Dan kopi menyatukan kita, menjadikan kita diri kita, menyiratkan pribadi kita.
Kopi juga mengajarkan kita bahwa didalam kepahitan hidup pun, kita masih bisa menikmatinya dengan senyum yang hangat
Dan
Aku ingin seperti kopi, yang tetap dicintai walau dengan kepahitannya





NB: gue gatau apa yang gue tulis, kurang ngopi kayanya gue, (atau kelebihan kopi?)

Bodo amat
Random gila
Ngopi yuk….

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Cewek vs Bahasa Cowok

my brothers