Dia, kembali lagi...
Segala sesuatu yang kita
tinggalkan dibelakang bisa saja sewaktu waktu datang menghampiri kita lagi,
karna kita punya jejak, jejak yang bisa ia ikuti.
Sama kaya gue yang bilang “Orang kaya lo bisa berubah? Sifat bisa
berubah seiring kedewasaan lo, tapi naluri gak bakal bisa diubah. Kalo udah
naluri player ya player aja” ke seseorang 8-9 tahun lalu, dan ternyata dia
berubah 2 tahun kemudian, tapi saat tahun 2010 gue ketemu dia lagi, emang nasib
gue jelek sama dia, dia sama sekali gak berubah sekeras apapun ia berusaha, ia
pasti kembali ke nalurinya. Sama aja kaya beberapa hari ini banyak yang nanya, “Kok
lo jadi suka nonton korea sih?”, “Kok lo tidur pagi, bangun sore mulu sih?”, “Kok
lo betah dirumah mulu sih? Bukannya lo paling gak betahan” ya banyak lah yang
nanya ini itu. Gue Cuma mau bilang, inilah gue dengan zona nyaman gue. Kalo lo
semua tau masa kecil gue, gue dulu sangat menyukai berbagai macam jenis film,
film cartoon, film action, film drama, film horror dan comedy, gue dan nyokap
juga suka banget nonton film series, kaya the dolphin bay, twins atau Korean drama
lainnya, kenapa? Karna menurut kita drama mereka bener-bener pake perasaan, gak
dibuat-buat kaya sinetron Indonesia yang cuma ngejar rating. Semakin dewasa,
gue lebih menyukai film barat, lebih pada ketertarikan fisik. Ya, badan tegap
tinggi, dengan sedikit otot, kulit putih, mata biru atau abu-abu, rambut
pirang, hidung mancung, bibir tipis, siapa yang gak tertarik? Apalagi dengan
kehidupan mereka yang kontak fisik sangatlah lumrah, asik. Tapi saat ini, saat
gue lagi muak dengan film-film senada, gue kembali ke drama korea yang
menyentuh dari sisi cerita, bukan fisik. Lagipula, gak mungkin kan kita
menerapkan drama dikehidupan nyata, jadi setidaknya gue bisa merasakan drama
dari film-film itu. Dan seperti semua orang tau, gue emang gak bisa diem
dirumah, tapi gue bisa diem lama dikamar, ditempat yang gue nyaman walau
keberantakan apapun itu. Dan gue juga tipe orang yang susah bangun pagi.
Semua orang bilang “Lo harus
keluar dari zona nyamannya lo kalo lo mau sukses”, dan gue udah lakukan itu,
setiap gue mulai merasa nyaman, gue mencari sesuatu yang lebih
menantang-menantang dan menantang lagi, tapi apa salahnya untuk saat ini gue
diem di tempat nyaman gue, hanya untuk beristirahat dan merasakan apa yang
sudah gue lewati? Sebentar saja sebelum memulai lagi semuanya?
Sama seperti film-film yang sudah
gue habiskan tentang pembisnis, dokter, pengacara, anak sekolah ataupun polisi.
Mereka awalnya tidak pernah niat dan hanya menjalankan hidupnya, sampai suatu
kejadian membuat mereka tau tujuannya dari profesinya. Walau itu hanya sebuah
film dari karya manusia, gue yakin hidup kita juga kaya potongan-potongan film
itu yang ditulis sendiri oleh Tuhan.
Komentar
Posting Komentar