Paranoia (PPD) ala Klaus Mikaelson

Entah kenapa tiba-tiba keinget tokoh utama di film The Originals, bagi lo yang suka film tentang vampire-vampiran pasti tau film ini. Si tokoh utama adalah Niklaus Mikaelson alias Klaus. Gatau kenapa gue concern sama karakteristiknya dia yang mengidap Paranoia Narcissistic, sebenarnya itu bukan sebuah penyakit, tapi memang karakteristik.
Klaus yang semasa menajdi manusia bersifat sangat insecure, terbuang, dikucilkan dan selalu merasa sendiri berubah menjadi seorang Paranoia Narcissistic setelah bertransformasi menjadi vampire, yang dipercaya memunculkan semua sifat asli manusia itu sendiri dan memaksimalkannya.
Klaus seorang yang tidak percaya dengan siapa pun, yang selalu merasa caranya menyelesaikan masalah adalah yang terbaik, termudah dan terefisien, seorang yang paling dibenci, punya banyak musuh dan tidak punya teman, temannya hanyalah kedua saudaranya dan satu orang yang dianggap seperti anaknya, tapi ketiga orang itu pun antara cinta dan benci dengan Klaus, sesekali mereka ingin membalas dendam dengan apa yang pernah Klaus lakukan kepadanya.
Klaus yang selalu marah-marah biar semua orang takut padanya, padahal dengan ‘sok’ kegarangannya itu malah menciptakan ke-anti-respect-an orang-orang terhadapnya, malah menciptakan kebencian dan keretakan, malah menciptakan kemalasan berurusan dan dihindari oleh orang-orang sekitarnya.
Klaus yang selalu menjalankan ide nya tanpa berdiskusi dengan yang lain, tanpa memikarkan usaha orang lain dan tidak mendengarkan orang lain justru membuat ia ditinggalkan oleh keluarga dan kerabatnya karena walau ide nya berjalan mulus justru membuat keretakan keluarga dan lagi-lagi ditinggalkan, tapi saat ia ditinggalkan, ia menyalahkan orang lain karena meninggalkan, ia mengclaim orang lain sebagai pengkhianat.

Ya, tipe orang yang tidak mau disalahkan dan meminta maaf. Ia selalu menunjuk orang lain sebagai alasan kesialannya, ia selalu menunjuk orang lain atas imbas kesalahan-kesalahannya.
Dan sepertinya, gue gak asing dengan sikap Klaus ini…

Sebelumnya gue pernah bahas tentang Narcissistic Personality Disorder kan, sekarang gue mau bahas dikit tentang Paranoid Personality Disorder (PPD), jadi kalian bisa tau banget karakteristik si penyandang Paranoia Narcissistic itu gimana ya…

PPD adalah suatu kondisi karakteristik dimana individu tidak dapat mempercayai dan curiga terhadap orang lain secara berlebihan.
Individu PPD merasa takut untuk dekat dengan siapa pun, mencurigai orang asing meskipun orang itu tidak tepat untuk dicurigai.
Individu PPD mempunyai teman yang sedikit, sulit mempercayai orang lain membuat indvidu ini tidak dapat diajak kerjasama dalam sebuah tim. Namun deminkian, bukan berarti individu PPD tidak dapat menikah. Kecemburuan dan keinginan untuk mengontrol pasangannya menjadi bagian patologi dalam hubungan dengan pasangannya.
Hampir setiap saat individu PPD kesulitan untuk bersikap tenang, untuk tidak mencurigai orang lain, kadang mereka sengaja mencari-cari orang untuk menjadi tersangka dan patut untuk dicurigai. Seringnya individu PPD melakukan penolakan baik dengan konfrontasi, agresif atau perselisihan membuat mereka memilih tidak bersahabat dengan orang itu dan memilih untuk menyendiri.

Beberapa tanda-tandanya adalah, seseorang bisa dianggap PDD jika berperilaku minimal 4 dari ciri-ciri ini:
  • Kecurigaan yang berulang tanpa dasar atau bukti yang kuat terhadap orang lain bahwa orang itu akan mengeksploitasi, bersikap jahat atau menipu dirinya.
  • Meyakini adanya motif-motif tersembunyi dari orang lain.
  • Sulit mempercayai orang lain dan tidak dapat bersikap loyal terhadap kerjasama tim karena menganggap idenya lebih baik.
  • Enggan berbagi pelbagai informasi / rahasia kepada orang lain disebabkan rasa takut yang tidak beralasan bahwa sewaktu-waktu orang lain akan bersikap jahat kepada dirinya.
  • Mengartikan kata-kata atau teguran ramah sebagai ancaman atau merendahkan dirinya.
  • Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam, meskipun pada masalah-masalah kecil.
  • Sulit memafkan orang lain yang pernah mengganggu, melukai, menyakiti atau mengabaikan dirinya.
  • Isolasi sosial
  • Sikap tidak terpengaruh
  • Rasa permusuhan
  • Sering menanyakan tentang loyalitas teman-teman dan pasangannya


So, tau kan lo rasanya jadi Rebecca dan Elijah yang notabenenya adalah keluarga Klaus, atau Caroline yang bukan siapa-siapanya Cuma sekedar cewek yang disukai Klaus tapi di posesifin banget banget banget bahkan sampe mencelakai Tyler, pacarnya Caroline Cuma karena bĂȘte Caroline lebih milih Tyler.
Atau Cami, si psikiater sekaligus bartender yang suka dan disukai Klaus. Atau Hayley, ibu dari anaknya Klaus. Mereka yang bolak balik sengsara, ngelus dada, balas dendam ke Klaus. Harus banyak banyak belajar dari mereka.
Tapi beruntunglah Rebecca yang memilih pergi namun bisa datang lagi sesuka hatinya.
Beruntunglah Elijah yang masih bisa merasakan kebahagiaan bersama Hayley atau wanita manapun daripada terus menerus ngurusin Klaus.
Beruntunglah Caroline yang akhirnya hidup di kota lain bersama Stefan, tanpa memilih Klaus.
Beruntunglah Cami yang memiliki latar pendidikan psikologi jadi bisa nanganin Klaus.
Dan beruntunglah Hayley yang dengan sifat batu, keras kepala dan superior nya, ia tidak perduli kepada Klaus hanya peduli kepada anaknya saja.

Jadi bagi kalian yang sudah pernah membaca tulisan gue tentang Narcissistic Disorder dan membaca ini pula, tau kan gimana rumit dan kompleksnya jika berhadapan dengan orang Paranoia Narcissistic.

Sayangnya ini bukan sebuah penyakit yang tinggal dibawa kedokter trus sembuh, ini sebuah karakteristik kepribadian… hahuuufttt!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Cewek vs Bahasa Cowok

My Chairmate

my brothers