don't tell them, show them

20 tahun...
dari dulu gue agak terbebani dengan umur yang udah berkepala dua. gue mulai bingung dengan apa yang harus gue jalani, ada yang bilang harus begini dulu, ada yang bilang selagi bisa 'sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui' kenapa tidak, ada yang bilang jalanin aja dulu, sementara menurut gue apa yang harus gue lakukan adalah menyelesaikan apa yang gue mulai dan mulai hal baru lagi, step by step, bertahap tapiiii...

apa yang orang lain lakukan di umur 20 tahun?
ada yang masih sibuk kuliah, menata kelas agar nilai menanjak, sibuk cuci nilai
ada yang masih main dan melupakan kuliah dan kewajiban kewajiban lain, sibuk menikmati indahnya dunia
ada yang sudah sibuk dengan tugas akhir dan skripsi
ada yang sibuk magang atau kerja sambil kuliah tanpa memperhatikan nilai yang mulai melemah
ada yang sibuk magang atau kerja sambil kuliah tanpa memperhatikan masa waktu kuliah yang ditentukan
ada yang sibuk kerja tanpa memperdulikan dunia perkuliahan
ada yang luntang lantung sibuk dengan dunianya sendiri
ada yang sibuk menghamburkan materi orang tuanya
ada yang sibuk meniti masa depan hingga lupa dengan lingkungan sosialnya

dan apa yang gue lakukan di umur 20 tahun?
kuliah di tingkat akhir dan belum bisa skripsi karena ketidaktahuan dan kemalasan dimasa lalu
main dengan teman-teman dengan dana seminimal mungkin
meniti masa depan dengan pelatihan pelatihan penunjang sebagai bekal masuk dunia kerja
menjaga kestabilan nilai dan mencoba meningkatkannya walau susah banget
dan mulai mencari magang demi pengalaman di CV dan menciptakan uang dari diri sendiri, tapi gak dapet-dapet.

kalah? untuk saat ini, mungkin. banyak diluar sana yang seusia gue jauh lebih berhasil, dan yang menyakitkan adalah PERBANDINGAN dari salah satu orang terdekat.
dari jaman SD, selalu ada pihak yang membanding bandingkan, "tuh kaya dia dong", "dia aja bisa, kalah kamu" or whatever sampai satu kali kata-kata itu keluar "dia aja yang jadi anak mama, lebih ngebanggain kan", dan sejak saat itu tidak ada banding membandingkan (di depan gue), tapi dari yang gue amati, ia selalu membicarakan dan membanggakan 'yang satu' dan menggagap gue sangat biasa sehingga tidak ada yang bisa ia banggakan di depan kerabat dan kenalan.
semakin dewasa, semakin bisa menentukan sikap, dan ini sikap gue hingga barusan ada sedikit obrolan 'serius' setelah obrolan-obrolan ringan.
M : mau sampe kapan kamu mau diem-dieman?
G : aku sih biasa aja, dia yang mulai dia yang selesain
M : dia kan udah mulai baik sama kamu walau gak langsung
G : secara gak langsung juga aku gak ada masalah apa-apa, ya pokoknya awalnya dia yang nyari masalah, dia juga yang harus selesain masalah, dia yang diem ya aku diem
M : kalo dia udah mulai biasa kaya dulu, kamu juga bisa kaya dulu?
G : gatau

dan kemudian terhening dan lagi-lagi pembicaraan yang udah canggung ini berlanjut
M : kamu gak jadi magang?
G : ya gatau, nyari magang lebih susah dari kerja, gak semua buka magang
M : iya tau, yaudah kerja aja, si biiip aja dulu kuliah sambil kerja kan
G : tar nilai aku turun drastis, salah lagi. tar kalo aku mau ikut SP, salah lagi. tar kalo aku sakit kecapean kuliah kerja, salah lagi
M : ya terserah kamu sih, itu kan buat kamu juga biar kamu bebas mau jalan kemana aja, mau beli apa aja
G : jadi gapapa nilai aku turun tapi aku sambil kerja?
M : ya jangan juga
G : lulus molor biar bisa cuci nilai, tapi sambil kerja?
M : jangan juga
hening ...

mulai merangkum kesimpulan pembicaraan terakhir, dan gue menyimpulkan yang ia inginkan adalah...
gue kuliah dengan nilai yang bagus, lulus tepat waktu, dan sambil kerja biar gak nyusahin banget, tapi apa bisa? iya bisa, bisa jadi zombie, bisa gila, bisa kena tifus, bisa gak punya kehidupan sosial lagi.

inilah alesan gue gak bisa ngobrol lama dan dari hati ke hati sama doi, terlalu sama sama menuntut.
yes, we are. we need each other, but we cant talk too long each other. just chat bout news and task.


"terkadang ada hubungan yang lebih baik bicara tentang kepentingan, kewajiban dan tidak cocok untuk mengobrol dari hati ke hati karena belum tentu keinginan dua belah pihak sama atau malah memberatkan satu dengan yang lain"




itulah alasan kenapa rencana jarang diumbar, ya karena ini, jika tidak berjalan sesuai rencana ada pihak-pihak yang menagih hasil dari rencana itu...

so, dont tell people your dreams and plans, surprise them if it works!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Cewek vs Bahasa Cowok

My Chairmate

my brothers